4 Sifat Manusia (Plegmatis, Melankolis,
Sanguinis, Koleris)
- Melankolis, si Sempurna -
Kau begitu sempurna, dimataku kau begitu indah. ingat dengan lirik lagu ini?
lagunya Andra and The Backbone dengan judul sempurna. pas banget dengan sifat
manusia yang akan kita bahas sekarang yaitu Melankolis si Sempurnaaaaa. ada 4
sifat manusia selain melankolis, korelis, sanguis dan plegmatis nanti satu
persatu akan dibahas deh. melankolis duluan, sesuai sifat saya :malu:.
Melankolis, kalau nemu temen orangnya pemikir, sensitip, romantis, teratur
(kalau saiya sih ancur :ngakak), bisa dipastikan 99.99 persen dia tipe orang melankolis.
si melankolis mempunyai rasa empati yang tinggi, tak jarang kalau ada temen
yang ada masalah dialah orang pertama yang merasakanya bahkan menjadi pendengar
yang baik. selain berempati, melankolis juga romantis banget, jagi bikin puisi
kayak saiya :malu:.
si melankolis ternyata punya bakat perfeksionis harus sempurnaaa. saya juga
kadang kalau ada yang kurang misalkan dalam tulisan ini bakalan mengeditnya
hingga ratusan kali (lebay, maklum lah melankolis
). dia juga tipe pemikir (entah
kenapa agak beda dengan saya, kalau saya kadang bertindak baru berfikir
), orang bertipe ini cenderung
mempunyai rasa seni yang tinggi, suka akan gambar, grafik dll, cukup berbakat
menjadi seorang seniman entah musik atau pelukis, tapi yang jelas lukisan saia
jelek.


Mereka juga kadang suka sekali namanya berkorban, bahkan mengorbankan
diri mereka sendiri demi orang lain, tidak suka menonjolkan diri a.k.a low
profile lebih memilih bekerja dibalik layar, keknya nggak mau terkenal.
ok, sudah cukup membanggakan diri sebagai melankolis. sekarang kita bahas
sisi jeleknya, hehehehe. tipe melankolis orangnya super sensitif, bahkan anda
tiup rasanya kayak ditabok hehehehe. mereka suka yang namanya menyendiri,
kadang juga terjebak dimasalalu dengan ratusan kisah sedih sambil meratapi
nasip dan suka membesar besarkan masalah, mengapaaaaaaaa aku beginiii.
melankolis umumnya tertutup, kalau ada masalah biasanya diumpetin, kalaupun
dibagi, pastilah dibagi dengan orang yang paling diapercaya entah keluarga
ataupun teman (so guys, kalau anda dicurhati sama melankolis dijaga baik baik
kepercayaanya
). mereka juga kadang suka
meremehkan diri mereka sendiri, padahal apa yang dikerjakanya mungkin lebih
bagus dengan orang lain, istilahnya rumput tetangga lebih hijau dan juga takut
kegagalan pikoke pikiranya negatip mulu nggak ada motivasi. idealis, kalau
dirasa sesuatu tidak sesuai kehendaknya mereka kadang suka ngedumel.

MELANKOLIS:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain
KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan
-Plegmatis, si Pencinta Damai-

Sekarang kita bahas si cinta damai dulu deh… agak sulit sih menjelaskan
sifat yang bukan sifat sendiri, gpp lah nggak ada salahnya dicoba. kaum
plegmatis umumnya menghindari konflik a.k.a netral, bagi mereka Perdamaian itu
nomer 1, perdamaian perdamaian, perdamaian peeerdamaian..
Mereka juga baik hati, pribadinya tenang rendah hati dan juga penyabar,
terlihat kalem. kalau digabung sama sifat diatas, keknya kerjaan yang cocok
jadi diplomat aja deh. banyak dari tipe Plegmatis mempunyai daya humor yang
tinggi, menyenangkan untuk diajak gaul.
Nah, kalau tadi dalam si melankolis cenderung memilih sendiri, si plegmatis
mereka tipe pendegar, jadi kalau misalkan ada orang yang berbicara anda
memperhatikan seorang teman asik mendengarkan dialah si plegmatis. so, mau
curhat, pilihlah orang dengan sifat plegmatis
.

ok, sekarang buruknya neh, orang plegmatis orang simple, nggak mau
melibatkan diri dalam konflik bahkan konflik di dirinya sendiri alias pengen
mudahnya kalau ada yang mudah ngapain dipersulit?, kalau disuruh mengambil
keputusan sering kali ditunda tunda, jadi punya temen plegmatis keknya harus
dicambukin biar jalan, apalagi sifat nggak bersemangat dan malesnya yang nggak
ketulungan, heheheh.
selain males, suka menunda nunda dan ambil enaknya ternyata mereka juga
kikir, sedikit egois dan penakut.
PLEGMATIS:
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai
KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
-Sanguin, si Superstar-

Kita bahas si superstar nih, orang dengan tipe sanguis terkenal dengan
banyak omongnya, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mengusasai
pembicaraan. sanguis memiliki hasrat untuk bersenang senang yang tinggi, mereka
suka akan ketenaran, perhatian, kasih sayang, dan dukungan dari orang lain.
tipe sanguis juga memiliki rasa optimistis yang tinggi, humoris dan mudah
bergaul, emosi mereka juga seperti Plegmatis yaitu cepat berubah, sesaat mereka
bisa terlihat bahagia namun beberapa saat kemudian menangis bombay . mereka juga senang mengutarakan joke
sehingga membuat orang orang disekitarnya senang.
negatifnya, orang tipe sanguis umumnya berfikiran pendek, sulit
berkonsentrasi dan tidak teratur. mereka dapat stres jika terjebak dalam
situasi yang mana hidupnya terasa tidak menyenangkan karna orang sanguis takut
untuk tidak populer. so, jadi kalau misalkan dalam sebuah kelompok ada orang
yang banyak omong, dialah si Superstar.
SANGUINIS:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan
KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka
nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja
antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”
-Koleris, si Kuat-

masuk ke bagian terakhir nih, kita bahas si kuat, orang tipe ini biasanya
suka mengatur dan memerintah orang, dia nggak mau ada orang berdiam diri saja
sementara dia sibuk kerja/beraktivitas. orang korelis suka akan tantangan, sang
suka berpetualang, mereka juga tegas. tak heran banyak dari usahanya yang
sukses karna memang sifatnya yang juga pantang menyerah dan juga mengalah.
sisi negatifnya, mereka orang yang tidak sabaran, segalanya harus cepat
karna memang sifat keproduktivitasnya yang tinggi. mereka juga gampang sekali
marah, dan suka berprilaku kasar. jadi kalau nemu temen kerjanya uring uringan,
suka berkata kasar dan gampang marah, dialah Koleris.
mereka juga suka akan kontoversi dan pertengkaran, bertolak belakang dengan
dengan plegmatis yang cinta damai. sifat mereka juga kurang bersimpatin dengan
sesama suka memanipulasi orang lain dan memperalat orang lain dan juga kalau
salah, susah banget meminta maaf.
Orang koleris sedikit mirip dengan sanguis mereka gampang bergaul dan
optimistis. mereka juga bisa berkomunikasi dengn baik dan terbuka dengan orang
lain, hmm tipe orang seperti ini cocok sebagai pemimpin
dari keempat sifat manusia diatas, dapat kita menarik kesimpulan bahwa:
KOLERIS
KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari
ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat
KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah “tuhan”-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer
Saat ngebaca sebuah blog, si penulis menyebut dirinya melankolis dll..saya
jadi teringat sama tes kepribadian yg pernah saya lakukan taun 2004 yg
lalu..hmm..udah hampir 3 tahun.
Saya ngga tau apakah dengan bertambahnya usia, pengalaman, kedewasaan..hasil
tes akan bisa berubah..yg jelas saya jadi penasaran..dan hari ini saya surfing
nyari2 info tentang tes tersebut.
Diantaranya yang ini:
Tiap saat kita berhadapan dengan bermacam-macam situasi. Terutama ketika
berhubungan dengan orang lain.
Sebagai pemimpin, mengertikah kita bagaimana cara `membakar’ motivasi para
pegawai kita? Sebagai ibu, kita sering bingung nggak habis pikir plus pusing
oleh watak keras kepala anak-anak kita?! Tak jarang pula, sebagai suami kita
terus-terusan bertengkar sama istri yang padahal juga kita sayangi dan cintai?Adakah
`zat kimia’ tertentu atau pola tertentu yang mempengaruhi sifat, sikap dan
reaksi kita dan merasa dalam menghadapi berbagai situasi… sehingga kita bisa
lebih berdamai dan mengerti mengapa semua reaksi itu terjadi? Bukankah akan
lebih nikmat hidup ini kalau kita satu sama lain saling memahami?
Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus”
menguraikan, ada empat pola watak dasar manusia. Kalau saja semua sudah kita
pahami, kita akan sangat terbantu sekali dalam berhubungan dengan orang lain.Kita
akan jadi mengerti mengapa suami kita tiba-tiba marah sekali ketika meja
kerjanya yang berantakan kita atur rapi. Kita juga akan mudah memahami mengapa
pegawai kita gampang sekali berjanji… dan hebatnya dengan mudah pula ia
melupakannya, “Oh ya, saya lupa”katanya sambil tertawa santai. Kita juga akan
mudah mengerti mengapa istri kita nggak mau dengar sedikitpun pendapat kita,
tak mau kalah,cenderung mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan
pendapatnya dan makin sengit bertengkar kalau kita mau coba-coba untuk
mengalahkannya.
Yang pertama, kata Florence
adalah golongan Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka ini
cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan
bunga warna-warni. Mereka senangsekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak
emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan,
dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi,
cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali
anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia
sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu,
sering lupa pada janji apalagi bikin planning/rencana. Namun kalau disuruh
melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya
betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan
bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari
kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Lain lagi dengan tipe kedua, golongan melankoli,
“Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba
teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan
fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya
secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja
mendominasi pembicaraan, namun orang melankoli cenderung menganalisa,
memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan
betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur.
Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankoli’ tak `kan bisa tidur hanya
gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula
coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri `melankoli’ anda, sebab
betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi
pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu
per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau
susunan itu tiba-tiba jadi lain.
Ketiga, manusia Koleris, “Yang Kuat”.
Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah
orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa
sajaia `suruh’ melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ itu
membuat banyak orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orangberusaha
menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan
tak mau kalah itu.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa,
“hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”.
Karena itu mereka sangat “goal oriented”,tegas, kuat, cepat dan tangkas
mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita
koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin
peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat
dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan.
Sebab ia tak mudah menyerah, tak mudah pula mengalah.
Hal ini berbeda sekali dengan jenis keempat, sang Phlegmatis
“Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa
saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah
segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari
solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela
sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.
Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin.
Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat
menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh
untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat
tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik
bicara terus, maka pastilah parapendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis.
Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.
Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat
keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan”. Jadi kalau
anda punya staf atau pegawai phlegmatis, andaharus rajin memotivasinya sampai
ia termotivasi sendiri oleh dirinya.
Mencoba Mengerti Orang Lain
Nah, sekarang anda masuk golongan mana? Coba amati istri, suami atau
anak-anak anda, mereka golongan apa? Jangan-jangan anda sekarang mulai mengerti
mengapa suami-istri-anak-rekan anda bertingkahlaku “seperti itu” selama ini.
Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan
kejadian selama ini.
Ya, tapi apakah persis begitu? Tentu saja tidak. Florence Litteur,
berdasarkan penelitiannya bertahun-tahun telah melihat bahwa ternyata keempat
watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang. Yang beda hanyalah
`kadar’nya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak manusia.
Lain lagi dengan kaum Phlegmatis Melankolik. Pembawaannya diam, tenang, tapi
ingat… semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat
mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam
dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia. Akan
tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas
hidup kita. Jika suami istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan
cenderung berusaha `memaafkan’ pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya
secara bijaksana.
Begitu pula saat menerima calon pegawai. Untuk bidang-bidang yang
membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, jauh lebih baik
anda tempatkan orang-orang yang melankolik sempurna. Sedang di bagian promosi,
iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu jauh lebih tepat anda tempatkan
orang-orang sanguinis. Lalu jangan posisikan orang-orang phlegmatis di bagian
penagihan ataupun penjualan. Hasilnya pasti akan amat mengecewakan.
Begitulah, manusia memang amat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara
semua watak itu, mana yang paling baik? Jawabannya, menurut Florence , tak ada yang paling baik. Semuanya
baik. Tanpa orangsanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa orang melankoli,
mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa kaum
koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa sang phlegmatis,
tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik. Sebab kita semua bisa mengasah
keterampilan kita berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill). Seorang
yang ahli dalam berurusan dengan orang lain, ia akan mudah beradaptasi dengan
berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya
kaum sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan
memintanya melakukansegera. Ia jago memanas-manasi (menantang) potensi orang
koleris mencapai goal-nya, atau `membakar’ sang phlegmatis agar segera
bertindak saat itu juga.”Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang
lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah
jadi pengamat tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)!
Oke,..menurut
anda saya tipe yang manakah?
tunggu
postingan berikuntnya..:)
Belum
tau kira2 kepribadian anda? Coba lakukan tes disini..yah
hasilnya bisa memberikan sedikit gambaran..
GREEK MEDICINE AND MODERN PSYCHOLOGY
Ancient Healing for the Mind and Spirit
Classical Greek Medicine was holistic; it saw the
mind and body as one. The Four Temperaments, or
constitutional types originally pertained just as much to the body as to the
mind. By treating the mind as well as the body, the Greek physicians of
antiquity were the first psychologists of Western civilization.
Since the body is more solid and visible, its workings
were more open to scientific testing and verification. And so, the
physiological side of the classical Greek concepts of humor and temperament
were abandoned fairly early on in favor of a physiology and pathology based
more on the findings of modern science. However, the psychological
notions associated with the Four Temperaments lingered on to become a kind of
proto-psychology.
And so, the Four Temperaments went on to become
descriptions of character or personality types, or states of mind. These
are as follows:
Sanguine - optimistic, hopeful,
cheerful, exuberant, outgoing
Choleric - bold, feisty, angry,
irritable, contentious, confrontive, ambitious
Phlegmatic - relaxed, slow,
sentimental, subjective, passive, stable, good natured
Melancholic - sad, moody, withdrawn,
pensive, cautious, prudent, reflective
Given the materialistic emphasis of modern science,
it's only natural that psychology and psychiatry were the last branches of
science to develop. Not until Sigmund Freud at the end of the nineteenth
century did each of these sciences come into its own.
But even then, due to the analytical, reductionistic
nature of modern science, the mind was viewed as being separate from the
body. This mind/body split, or schism, has inflicted much needless harm
and suffering on modern man.
Modern Psychological Typology
The great spiritual psychologist Carl
Gustav Jung developed a system of psychological typology based on
the Four Elements of Greek Medicine and their
associated temperaments. These are:
Intuitive Type (Fire / Choleric): Bold,
flambuoyant, imaginative; perceiving the subtle energies, possibilities and
associations of things more than their actual physical reality.
Sensation Type (Earth / Melancholic): Cautious,
prudent, reserved, pragmatic, efficient, reliable; perceiving just the actual
physical reality of things, exactly as they are, through the ordinary five
senses.
Thinking Type (Air / Sanguine): Subtle,
sophisticated, refined; relates isolated facts and phenomena to each other
through underlying ideas and conceptual frameworks.
Feeling Type (Water / Phlegmatic): Emotive,
sentimental, passive, subjective; evaluates experiences through their direct,
visceral impact on the feelings and emotions.
The first two personality types, Intuitive and
Sensation, Jung considered to be opposing modes of perception.
The second two, Thinking and Feeling, Jung
considered to be opposing modes of judgement. Although
Jung's system does allow for mixed types, one can't be both Intuitive and
Sensation because these are opposing modes of perception; neither can one be
both Thinking and Feeling, for the same reason.
If one analyzes Jung's types in terms of the classical
Greek notions of element and temperament, the Intuitive and
Sensation types correspond to the Fire and Earth
elements, respectively, which are both Dry. The
Thinking and Feeling types correspond to the Air
and Water elements, respectively. which are both Wet.
In essence, Jung is saying that you can't mix temperaments / types that have
the same secondary quality of Wetness or Dryness. And so, Jung's system
goes against classical authorities on temperament, who say that you can't mix
temperaments having the same active or primary quality of Hot or Cold.
Methods of personality typology based on Jung's model
are still very much in use today in the psychological and counseling
professions. In this way, Greek Medicine still lives on.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar